CaraMemakai Jilbab Yang Baik Sebagaimana tertulis dalam Al Qur'an surat An Nur ayat 26, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)".Terus, apa hubungannya jilbab dengan kutipan ayat di atas? Ya, sosok wanita yang baik dalam pandangan islam adalah mereka yang
Inilahsebuah teladan yang sangat berharga buat kita semua. Asma' Radiallahu anhabukan sahaja menunjukkan keberaniannya, kepatuhannya kepada Allah, suami dan ayahnya; juga pengorbanannya yang besar, sikap dermawannya dan kecemerlangan berfikir yang menjadi cermin keperibadiannya.Bersama suaminya, Zubair bin Awwam, terbentuklah keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah; bukan kerana harta yang
Itempertama pemimpin ialah iman. Secara ringkas, iman itu ada tiga implikasi, iaitu 'imun', 'aman' dan 'amin'. Imun maknanya kebal daripada maksiat serta kebal daripada sogokan dan pujukan. Aman maknanya dia berasa aman bila bersama Allah, malah di depan orang dia baik, di belakang orang pun dia tetap baik.
Ujiankeimanan adalah keniscayaan. Ibnu Katsir menjelaskan, ujian yang diberikan itu sesuai dengan kadar keimanan seseorang. Rasulullah saw bersabda,"Manusia yang paling berat cobaannya adalah para nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian berikutnya dan berikutnya. Seseorang dicoba sesuai dengan (kadar) agamanya.
PenjelasanAl-Quran tentang Bencana (Tafsir QS Al-Baqarah:155-156) October 05, 2018. 0. MUSIBAH atau bencana diturunkan Allah SWT dengan dua tujuan, yakni sebagai (1) siksa (adzab) bagi orang-orang yang maksiat dan (2) sebagai ujian atau cobaan bagi kaum beriman dan bertakwa. Dalam QS Al-Baqarah:155, Allah SWT menyatakan akan menurunkan ujian
6YAYFGk. JAKARTA - Mengutip buku Mereka adalah Para Shahabiyah karya Mahmud Mahdi Al- Istanbuli dan Musthafa Abu An-Nashir Asy-Syalabi. Tersebutlah kisah Sumayyah binti Khayyat, seorang hamba sahaya dari Abu Hudzaifah bin Mughirah. Perempuan itu dinikahkan kepada Yasir, pria pendatang yang akhirnya menetap di Makkah. Posisi Sumayyah yang sebatang kara, membuatnya hidup serbakesulitan. Apalagi, berada di bawah aturan-aturan yang berlaku semasa jahiliyah. Hampir tak ada kabilah yang sudi membelanya. Sang suami juga demikian. Yasir mendapati dirinya sebagai pendatang miskin. Untuk itu, dia berlindung pada Bani Makhzum. Seperti sang istri, Yasir juga hidup di bawah kekuasaan Abu Hudzaifah. Dari pernikahannya dengan Sumayyah, lahir dua orang anak, yakni Ammar dan Ubaidullah. Seiring berjalannya waktu, Ammar kian dewasa. Suatu hari, Ammar mendengar dakwah yang diajarkan seorang insan mulia, sang al-Amin Muhammad bin Abdullah. Ia merasa tertarik dengan agama Rasulullah SAW itu. Seperti jamaknya orang-orang Makkah yang merindukan keadilan dan kasih sayang-Nya, Ammar bin Yasir merasa terpanggil untuk mendalami Islam. Ia bisa melihat agama ini seturut dengan fitrah kemanusiaan. Misalnya, tidak ada penghambaan yang lebih hakiki selain seorang manusia kepada Allah SWT. Ammar pun mendapat hidayah dan memutuskan memeluk Islam. Ammar pun pulang ke rumah dengan berstatus sebagai Muslim. Ia menemui kedua orang tuanya. Iman yang kuat, saat itu terpatri dalam jiwanya. Ammar bercerita tentang pertemuannya dengan Rasulullah SAW. Ia menuturkan bagaimana Islam yang begitu menyentuh hatinya. Bagaimana dakwahdakwah yang dibawa Rasulullah menarik hatinya. Ammar kemudian menawarkan Islam kepada orang tuanya, Sumayyah dan Yasir. Ternyata, kedua orang tuanya dan juga sang adik menyambut gembira ajakan itu. Seluruhnya masuk Islam. Dengan demikian, Sumayyah menjadi orang ketujuh yang masuk Islam. Sumayyah dan keluarganya memeluk Islam ketika Nabi Muhammad SAW pada taraf awal menyiarkan dakwahnya. Ternyata, kabar masuk Islamnya Sumayyah dan keluarga kecilnya mengundang kemarahan kaum kafir Quraisy. Mereka termasuk Bani Makhzum menyiksa keluarga Sumayyah seluruhnya. Di hadapan para penyiksa, keluarga Sumayyah tetap teguh mempertahankan iman dan Islam di dada. Tidak Surut Iman Walau Disiksa Maka muncul pertentangan dan permusuhan dari orang-orang kafir. Bani Makhzum segera menangkap keluarga Yasir dan Sumayyah. Penyiksaan pun tak terelakkan lagi. Bermacam-macam siksaan dijatuhkan kepada keluarga ini agar mereka keluar dari agama-Nya. Salah satunya, keluarga ini dipaksa keluar ke padang pasir ketika keadaannya sangat panas dan menyengat. Mereka bahkan membuang Sumayyah ke sebuah tempat yang jauh. Tak hanya itu, mereka juga menaburi Sumayyah dengan pasir yang sangat panas. Lalu meletakkan sebongkah batu yang berat di atas dadanya. Namun, tak terdengar sedikitpun rintihan dan ratapan dari Sumayyah. Melainkan ucapan, “Ahad … Ahad ….”, ungkapan tentang keteguhan akan tauhid yang terus keluar dari mulut Sumayyah binti Khayyat. Ia terus mengulang kata-kata itu. Begitu pula yang dilakukan Yasir, Ammar, dan Ubaidullah. Suatu ketika, Rasulullah SAW menyaksikan keluarga Muslim ini tengah disiksa dengan kejam. Beliau kemudian menengadah ke langit dan berseru, “Bersabarlah, wahai keluarga Yasir, karena sesungguhnya tempat kembali kalian adalah surga.” Sumayyah mendengar seruan Rasulullah SAW. Maka ia pun semakin tegar menghadapi berbagai macam siksaan. Ia bahkan dengan berani terus mengulang sebuah kalimat, “Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah, dan aku bersaksi bahwa janjimu adalah benar.” Begitulah, Sumayyah binti Khayyat telah merasakan manisnya keimanan. Ia meninggal saat memperjuangkan akidahnya. Hatinya telah dipenuhi kebesaran Allah SWT. Ia tak pernah takut menghadapi setiap siksaan. Keimanannya tak luntur sama sekali, sekalipun hanya sebutir pasir. Begitu pula dengan Yasir, ia juga mengambil keputusan yang sama dengan istrinya. Ia dan istrinya telah berjanji untuk bersama-sama meraih nikmat Allah SWT. Mereka memilih surga yang dijanjikan Rasulullah SAW. Sementara itu, kaum kafir terus melampiaskan kekesalannya kepada Sumayyah. Akhirnya, salah satu dari mereka menusukkan sangkur yang berada dalam genggamannya kepada Sumayyah binti Khayyat. Maka hilang nyawanya dari raga yang beriman dan suci. Sumayyah adalah wanita pertama yang syahid dalam mempertahankan Islam. Ia meninggal dengan menunjukkan keberanian dan keimanan yang kuat. Ia tak sekalipun takut menghadapi kematian. Tak ada tawar menawar selama membela Islam. Ia terus memperjuangkan imannya. Ia menukar nyawanya demi meraih surga Tuhannya. Ia mendermakan jiwa ke puncak tertinggi dari kedermawanan sumber Pusat Data Republika
Tahukah kalian, siapa wanita pertama yang syahid dijalan Allah..? Ya dia bernama SUmayyah binti Hayyat. Kisah perjuangannya dalam islam sangat luar biasa, terutama dalam mempertahankan keimanan dan keislamanya. Sumayyah dan keluarganya juga termasuk kategori orang-orang yang memeluk islam pertama kali atau istilahnya disebut Assabiqunal Awwalun. Lalu seperti apa kisah luar biasa yang dialami Sumayyah..? Berikut kisah selengkapnya SUMAYYAH WANITA SYAHID PERTAMA DALAM SEJARAH ISLAM Awalnya Sumayyah adalah seorang wanita budak dari Abu Hudzaifah. Kemudian Sumayyah dinikahkan majikanya dengan seorang tamu bernama Yasir bin Amir yang berasal dari negeri yaman. Dari pernikahan itu keduanya dianugerahi Allah dua buah hati yang bernama Ammar dan Ubaidillah. Setelah itu Sumayyah dimerdekakan oleh sang majikan yaitu Abu Hudzaifah. Kemudian, setelah majikanya wafat, Yasir dan sumayyah berada dibawah perlindungan bani Makhzum. Keluarga sumayyah hidup Bahagia meskipun berada dalam banyak keterbatasan. Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, Putra Sumayyah yang bernama Ammar bin Yasir juga beranjak dewasa. Waktu itu bertepatan juga dengan Datangnya Ajaran islam yang dibawa Rasulullah SAW. Ammar merasa penasaran, ia lalu berkunjung kepada Rasulullah di rumah Arqam untuk mendengar langsung tentang ajaran islam. Dari sinilah Ammar merasa Takjub dengan Penjelasan Nabi Muhammad SAW, dan akhirnya ia berikrar syahadat dan masuk Agama islam. Hati Ammar sangat terketuk untuk memperjuangkan Ajaran Allah dan Rasulnya. Sepulang dari Arqam, Ammar lalu pulang menuju rumah kedua orang tuanya. Setelah sampai, ia lalu memberikan kabar gembira akan datangnya Ajaran islam yang Haq. Ammar memberikan banyak informasi ajaran islam kepada Kedua orang tuanya. Ajaran yang dibawan Nabi Muhammad SAW benar-benar sungguh luar biasa. Mendengar penjelasan puteranya, Ayah dan Ibu Ammar yaitu Yasir dan SUmayyah akhirnya Terbuka hatinya. Mereka lalu ikut berikrar syahdat, lalu masuk agama islam dan menjadi seorang muslim & Muslimah. waktu itu, orang-orang islam tidak secara terang menyatakan dirinya telah masuk islam, mereka banyak yang menyembunyikan keimanan dan islamnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari segala ancaman dan kezaliman yang dilakukan orang-orang kafir yang membenci dan menolak ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW. Orang-orang kafir memang lebih menyukai agama leluhurnya, yaitu suka menyembah berhala dan melakukan banyak kemusyrikan. Agama islam yang masih lemah dan masih memiliki sedikit pengikut, jelas akan sangat rentan terhadap ancaman orang-orang kafir. Namun Suatu hari orang-orang kafir mendengar akan mulai banyaknya orang yang masuk islam dan menjadi pengikut Rasulullah SAW. Tidak terkecuali masuk islamnya keluarga sumayyah dan Bani Makhzum. Mendengar Berita itu, Emosi Kaum kafir Qurasih lalu meledak. Mereka sangat marah kepada keluarga Sumayyah. Mereka kemudian pergi menuju rumah Sumayyah untuk menagkapnya. Setelah sampai, orang-orang kafir qurasih lantas menangkap dan menyeret keluarga sumayyah . Sumayyah diseret kemuka ummum untuk kemudian disiksa dan dizalimi. Keluarga sumayyah terus disiksa oleh Abu jahal dan orang-orang kafir, hingga mereka bersedia untuk murtad dan meninggalkan ajaran islam. Kekejaman Abu jahal dan pengikutnya semakin menjadi-jadi dikala sumayyah dan keluarganya enggan melepas keislamanya. Abu jahal lantas menusukan tombaknya kearah keluarga sumayyah lalu menyeret mereka hingga berkali-kali. Secara bengis dan kasar, Abu jahal tanpa belas kasih menyeret seraya menyiksa mereka hingga sampai disebuah tanah lapang berbatu. Suami dan anak sumayyah lalu dibakar dibawah panasnya matahari padang pasir. Kedua tangan serta kaki mereka diikat sekencang-kencangnya hingga sulit untuk bergerak. Abu jahal dan orang-orang kafir qurasih lalu bergembira ria, tertawa-tawa atas penyiksaan yang telah mereka lakukan kepada keluarga SUmayyah. Tidak bisa dibayangkan sakitnya penyiksaan itu, Tidak terasa darah terus bercucuran mengalir dari tubuh keluarga sumayyah. Meskipun begitu, Iman keluarga sumayyah masih sangat kuat. Mereka hanya bersabar dan terus mengucapkan kalimat tauhid dan syahadat sebagai bukti keislamanya. Kemudian kabar penyiksaan keluarga sumayah sampai kepada Rasulullah SAW. Rasulullah dan Abu bakar lalu pergi menuju tempat penyiksaan Keluarga sumayyah. Namun Langkah beliau dihalangi oleh orang-orang kafir qurasih. Apalagi jumlah kaum muslim belum begitu banyak dibanding orang-orang kafir qurasih. Jadi meskipun mau melakukan perlawanan, tentu tidak seimbang dan tidak berarti apa-apa. Perjuangan Rasulullah dan orang-orang beriman diawal-awal keislaman benar-benar sangat berat dan menyakitkan. Salah satu titik beratnya adalah harus berhadapan dengan penentangan para kaum kafir. Penyiksaan Abu jahal dan kaum kafir Quraish terhadap Keluarga Sumayyah masih berlanjut. Berbagai ancaman dan siksaan terus diberikan sampai Sumayyah sekeluarga mau murtad dan meninggalkan ajaran islam. Karena masih enggan murtad, Abu Jahal lalu meletakkan baju besi dan batu besar keatas tubuh Suami SUmayyah yaitu Yasir bin Amir. Penyiksaan sadis itu lantas membuat Suaminya Meninggal dunia. Sumayyah sangat sedih kehilangan sang suami tercinta, namun ia sangat bersyukur karena suaminya meninggal dalam kondisi memegang keimanan dan islamnya. Setelah melihat suaminya meninggal, Sumayyah masih tetap bersikukuh mempertahankan keimanananya dan terus menentang permintaan Abu jahal untuk murtad. Sikap Sumayyah ini lantas membuat Abu Jahal semakin Murka dan Marah besar. Abu jahal lalu mengambil tombak dan menusukkan tombak itu kearah kemaluan Sumayyah. Seketika Bugggg, “Allahu Akbar” kata takbir terucap terakhir kalinya dari mulut Sumayyah. Beliau lantas menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggal dunia. Beliau wafat dalam kondisi syahid dan menjadi Syuhada Pertama dalam sejarah islam yang berasal dari golongan kaum wanita. Juga Kisah Mukjizat Rasulullah "Berkah Makanan yang Tak Kunjung Habis" Dalam kitab Nisa min Ashri An-Nubuwah, syekh Ahmad Khalil Jama’ah menjelaskan bahwa tidak ada wanita yang mempunyai kesabaran sesabar Sumayyah dalam meneguhhkan tauhid. Bahwan Nabi Muhammad SAW sendiri sampai mendoakan Keluarga Yasir dan Sumayyah “ Wahai keluarga Yasir, Sabar bersabarlah. Sungguh tempat kalian kembali adalah Surga HR. Al Hakim. Doa Rasulullah SAW ini menjadi bukti akan kemulian Keluarga Yasir dan Sumayyah, di mana kelurga itu lebih memilih disiksa dan menderita dari pada harus melepaskan iman dan islamnya. Hal inilah yang menjadikan Sumayyah memperoleh kenikmatan dan derajat mulia di Jannatun Na’im. Subhanallah, Semoga kisah ini bermanfaat. Wallahu A’lamu bishowab.
keluarga sumayyah mendapat ujian keimanan berupa